Habapublik.com, Kota Jantho : Setelah mobil gas elpiji 3 kg ‘bersafari’ di berbagai kecamatan di Aceh Besar, kini giliran masyarakat Sibreh Kecamatan Suka Makmur yang merasakan dampak dari operasi pasar gas melon tersebut. Kehadiran Operasi Pasar gas subsidi itu, benar-benar ditunggu oleh masyarakat setempat.
Masyarakat Suka Makmur akhirnya merasakan murahnya belanja gas melon di Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kabupaten Aceh Besar, bekerjasama dengan Pertamina Regional Wilayah 1 Aceh dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) yang digelar di halaman Kantor Camat Suka Makmur, Sibreh, Aceh Besar, Jum’at (25/8/2023).
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM melalui Kasi Analis Perdagangan Diskopukmdag Aceh Besar Abdul Hadi, SE, mengatakan operasi pasar gas elpiji 3 kg yang digelar di Kecamatan Sukamakmur hari ini merupakan yang terakhir untuk sementara ini, karena sebelumnya operasi pasar gas elpiji 3 kg ini juga telah digelar disemua kecamatan yang ada di Aceh Besar.
“Kecamatan Sukamakmur menjadi kecamatan terakhir yang kita gelar operasi pasar gas elpiji 3 kg, sebelumnya kita sudah menggelar operasi pasar gas ini disemua kecamatan yang ada di Aceh Besar, kemarin di Pulo Aceh dan Peukan Bada serta Seulimuem, jika ada operasi pasar gas lagi, akan kita kabari kembali,” ujarnya.
Jika ada lagi kegiatan operasi gas elpiji 3 kg ini dikemudian hari, dirinya akan memberitahukan kembali kepada pihak kecamatan-kecamatan yang terlibat dengan kegiatan ini.
“Jika nanti kegiatan ini digelar kembali, tentu akan kami informasikan melalui pihak kecamatan masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Sukamakmur Azhari, S.H, M.Si mengucapkan terimakasih kepada Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto yang telah menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg di Kecamatan yang dia Pimpin.
“Saya atas nama kecamatan mengucapkan terimakasih kepada Bapak Pj Bupati Aceh Besar, semoga kegiatan operasi pasar gas melon ini dapat digelar kembali di Suka Makmur, mengingat Kecamatan Suka Makmur juga merupakan kecamatan yang penduduknya tergolong padat, tentu operasi pasar gas melon ini tidak cukup digelar hanya sekali, jika memungkinkan bisa digelar dua atau tiga kali lagi, agar masyarakatnya bisa merata mendapatkan manfaat dari operasi pasar gas melon ini” harapnya.
Sementara itu salah seorang pembeli Fahrurrazi (46) warga Rehat Tuha, mengatakan bahwa harga gas melon di Kecamatan Suka Makmur yang dijual selama ini sangatlah mahal bahkan bisa lebih dua kali lipat dari harga yang dijual hari ini.
“Disini harga gas melon yang dijual selama ini berkisar 30 ribu hingga 42 ribu pertabung, dipangkalan gampong dijual 23 ribu pertabung, jadi dengan adanya operasi pasar ini sangat membantu kami untuk mendapatkan gas melon dengan harga yang lebih murah,” ujarnya.
Fahrurrazi berharap agar Pemkab Aceh Besar bisa menggelar kembali operasi gas elpiji 3 kg ini diwilayah Suka Makmur, karena untuk mendapatkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah sangat berbanding terbalik dari fakta yang terjadi.
“Semoga kegaiatan ini dapat digelar kembali, karena untuk membeli gas dengan harga yang mahal saja kadang langka apalagi jika membeli sesuai HET itu sangat mustahil,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak agen yang bermain sehingga membuat harga gas melon ini bisa naik melebihi harga HET, karena setiap agen yang bermain menurutnya sudah pasti mencari keuntungan Rp. 5.000 pertabung.
“Mahal gas melon ini disebabkan permainan para agen, setiap agen mencari keuntungan Rp. 5.000 setiap tabungnya. Jika agen membeli gas melon dengan harga 23 ribu, dia pasti akan menjual kembali seharga 28 ribu hingga 30 ribu pertabung dan jika dibelinya lebih mahal, maka dijualnya akan lebih mahal dan begitu seterusnya,’ jelasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh seorang pembeli lainnya Huznidar (52) warga Lambaro Sibreh juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Aceh Besar yang telah menggelar kegiatan operasi pasar gas elpiji 3 kg di Suka Makmur, karena menurutnya, mahalnya harga gas melon hari ini disebabkan oleh permainan para agen.
“Terimakasih kepada Pemkab, semoga kegiatan ini terus dilanjutkan, karena selama ini harga gas melon memang sangat mahal, untuk satu tabung kita beli dipangkalan gampong seharga 23 ribu, padahal dari agen pertamina menjualnya 18 ribu kepada pangkalan gampong, tetapi pangkalan gampong menjualnya dengan harga 23 ribu, dan itu pun tidak semua masyarakat mendapatkannya,” ungkapnya.
Kami berharap agar Pemkab Aceh Besar menindak tegas para agen yang bermain selama ini, sehingga tidak ada agen yang berani bermain dengan harga gas melon ini, dengan demikian harga gas melon pun bisa kembali normal.
“Sehingga dengan normalnya harga gas melon ini bisa meringankan beban kami masyarakat menengah kebawah dalam memenuhi kebutuhan primer,” pungkasnya. (*)