Habapublik.com, Kota Jantho : Tim Asistensi Kementerian Kesehatan Rebuplik Indonesia bersama Ketua dan Anggota pokja IV TP PKK Pusat mengunjungi Kabupaten Aceh Besar, dalam rangka percepatan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal tahun 2023, di Meuligoe Bupati Kota Jantho, Aceh Besar, Jumat (26/10/2023).
Pada kesempatan tersebut, Pj Ketua TP PKK Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM, mengatakan, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh TP-PKK Kabupaten Aceh Besar sebagai mitra Pemerintah, dalam upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting. “Salah satunya pengaktifan kembali Rumoh Gizi Gampong (RGG) yang mana pada RGG ini dilaksanakan program KIA yaitu pemberian makanan tabahan berbahan lokal dan sudah kita lakukan di 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Besar,” katanya
Ia menyebutkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program PMT berbahan lokal, seperti masalah teknis perbankan, sehingga menyebabkan anggaran PMT perlu waktu yang lama dalam pencairan dana. Karena, pada saat dijumpai di lapangan, ada kader yang enggan memasak selama 90 hari karena keterlambatan pembayaran, itu terjadi karena keterlambatan anggaran untuk pembelian bahan makanan.
“Ditambah lagi, kondisi luasnya wilayah dan sasaran yang tersebar di tiap Gampong, yang menyebabkan sasaran itu memilih tidak hadir untuk mengambil PMT setiap hari,” sebut Cut Rezky
Ia menjelaskan, Kabupaten Aceh Besar memiliki luas wilayah 2.903,50 Km2, Jumlah Penduduk 429.143 Jiwa, 23 Kecamatan, 604 Gampong, dimana juga memiliki RSUD, balai penyuluh KB 23 tempat, Poskesdes 354, Bidan tinggal di Desa 310, Kader posyandu 3.305, dan Jumlah Posyandu sebanyak 66 tempat. “Untuk itu, kami sangat memohon untuk diberikan masukan, arahan dan bimbingan dari Kemenkes RI, TP-PKK pusat dan TP-PKK Aceh serta Dinkes Aceh, supaya pelaksanaan PMT berbahan lokal di Kabupaten Aceh Besar bisa maksimal, karena wilayah kami sangat luas,” jelasnya
Semetara itu, ketua bidang kesehatan keluarga dan lingkungan atau ketua Pokja IV TP PKK Pusat Safriati Safrizal mengatakan, maksud dan tujuan kedatangannya pada hari ini sebagai upaya penurunan stunting dan mencegah gizi buruk pada anak. “Sebab, masih banyak anak-anak kita yang masih kekurangan gizi dan ini menyangkut masa depan generasi bangsa, mereka merupakan calon-calon pemimpin masa depan negara Indonesia,” katanya
Lebih lanjut, ini merupakan kesempatan yang besar untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga anak-anak lebih cerdas dan memiliki daya juang yang lebih kuat, punya pontesi dan inovasi lebih besar dan ini lah kesempatannya.
“Kemenkes datang ke Aceh dengan membawa anggaran yang sangat besar, 5,2 Miliar dikucurkan hanya untuk anak-anak dan calon anak untuk seluruh Provinsi Aceh dan khususnya untuk Aceh Besar 4 Miliar. Jadi, tolong pergunakan kesempatan dengan semaksimal mungkin, supaya pada tahun 2024 betul-betul angka stunting di Indonesia sudah sesuai dengan target pemerintah yaitu 14 %,” paparnya
Kemudian, kenapa tim Asistensi dari Kemenkes memilih turun ke Kabupaten Aceh Besar karena berdasarkan data, pada pelaksanaan pemberian makanan tambahan berbahan lokal sesuai data Aceh besar berada di angka 6.76 % di 28 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
“Ini sangat mengkhawatirkan kita semua, apalagi anggarannya sangat besar, Aceh Besar dikucurkan anggaran 4 Miliar untuk PMT oleh Kemenkes. Maka bagaimana mau menghabiskan anggaran yang sebegitu besarnya bila penyerapannya masih 6,76 %, dan sisa waktu kegiatannya tinggal 1 bulan setengah lagi. Ini yang menyebabkan kami turun ke Aceh Besar,” ungkapnya
Ia menambahkan, ini merupakan data yang kami miliki dari SiSPAM, kadang bisa jadi data itu bisa berubah di lapangan. Maka dari itu, pada hari ini tim turun ke Aceh Besar untuk mendapatkan informasi atapun mendengarkan langsung kendala yang dialami oleh pihak pelaksanaan program.
“Sehingga kami bisa memberikan masukan dan dukungan, supaya program PMT ini bisa berlangsung dengan cepat dan tepat seperti jtu,” pungkas Safriati Safrizal
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan jajarannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Aceh Besar dan jajarannya, Para kepala Puskesmas, Pengurus TP-PKK Kab. Aceh Besar dan Para TPG. (*)