Habapublik.com, Sabang : Pedagang di Sabang mengaku sepekan lebih Ramadhan penjualan kurma masih lesu. Selama ini di akui tidak ada produk kurma berasal dari Israel yang telah di fatwa kan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penjualan buah kurma yang marak di bulan Ramadhan justru lesu selama sepekan ini di Sabang. Pedagang yang telah menyetok baik jenis kiloan maupun kemasan, mengaku belum berencana memesan lagi, karena minimnya pembelian.
Salah seorang pedagang di Sabang Sulaiman Thaib mengatakan meski tidak ada produk kurma asal Israel, memasuki sepekan lebih Ramadhan pembelian kurma masih sepi. Dia melihat munculnya pasar online mempen.garuhi penjualan pedagang konvensional.
Meski begitu dirinya tetap mendukung fatwa MUI untuk tidak menjual kurma asal negeri zionis itu. “Sepi sampai sekarang dan sangat rendah pembeli. Tidak ada rencana kita stok lagi karena masih ada, ada yang perkilo dan kemasan, walau kemasan sudah habis,” terangnya, Sabtu (23/03/2024).
Sulaiman Thaib menjelaskan selama ini dirinya sudah memfilter melalui media , apa saja merk kurma dari negeri penjajah itu. Sehingga sudah mengetahui nya. Selama ini kurma yang di sediakan kebanyakan dari mesir.
“kita dukung tidak menjual produk israel. Di internet kan bisa kita tahu produk-produk israel. Jadi kita sudah tahu” tambahnya.
Hal senada di katakan pedagang lainnya Ferawati, Bahkan untuk saat ini 2 jenis merk kurma kemasan masih tersisa . Untuk itu pihaknya belum berencana memesan buah khas jazirah arab itu kembali, karena minimnya pembeli.(*)