Polres Sabang Amankan Puluhan Remaja dan 25 Sepmor Balap Liar di Kawasan Sabang Fair

Puluhan remaja dan 25 unit kenderaan roda dua yang terlibat balap liar di kawasan Sabang Fair, diamankan petugas dari Kepolisian Resort Sabang subuh pagi, Kamis (28/3/2024).(Foto/Difa).

Habapublik.comSabang : Puluhan remaja yang terlibat balap liar di kawasan Sabang Fair, diamankan petugas dari Kepolisian Resort Sabang subuh pagi, Kamis (28/3/2024). Selain itu sebanyak 25 unit kendaraan roda dua dari para remaja itu turut diamankan di Polres setempat.

Kapolres Sabang AKBP Erwan melalui Kasat Lantas, Ipda Rizal Bahnur mengatakan, para remaja itu melakukan balap liar di seputaran Sabang Fair dan telah mengganggu ketertiban serta kenyamanan pengguna jalan lain dan masyarakat.

Selain itu kebanyakan remaja tanggung itu tidak memiliki SIM dan tidak memakai helm.

“Sekiranya pukul 05.00 WIB setelah sahur kita melaksanakan kegiatan patroli dan Razia balap liar yang langsung saya pimpin di daerah Sabang Fair. Dari operasi ini kita menemukan puluhan remaja yang melakukan balap liar, bahkan ada satu anak kelas 6 SD, rata-rata semuanya belum memiliki KTP usia dibawah 12-15 tahun,” ujar Rizal, Kamis (28/3/2024).

Awalnya, pihaknya mendapat laporan dari warga dan langsung terjun kelokasi dengan tim gabungan dari satuan Sabhara dan Satlantas. Menurutnya sepeda motor yang di tahan baru dapat diambil sebulan kemudian dengan membawa kelengkapan surat dan di dampingi orang tua.

Sementara sebelumnya kata Rizal, pada awal Ramadhan, pihaknya juga sudah mengamankan 7 unit sepmor yang juga melakukan aksi balap liar dilokasi yang sama.

“Jadi setelah diamankan, prosesnya sesuai arahan Kapolda kendaraan tersebut kita tilang dan kita tahan dalam waktu satu bulan. Kemudian setelah itu saat mereka ingin mengambil kembali sepmornya, kita akan buatkan surat pernyataan yang harus ditandatangani langsung oleh orang tua dan anak yang melakukan aksi balap liar,” tambahnya.

Dia berharap, dengan kejadian ini dapat menjadi peringatan bagi orangtua, untuk dapat lebih baik mengawasi putra-putrinya agar tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban yang ada, selain itu dapat mengancam keselamatan jiwa para remaja itu sendiri.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *