Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Sabang, Lakukan Fogging di Area Pelabuhan Balohan

Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Sabang lakukan upaya pengendalian nyamuk aides agepty dewasa dengan penyemprotan atau fogging.(Foto/Difa).

Habapublik.comSabang : Memutus mata rantai penularan penyakit demam berdarah, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Sabang lakukan upaya pengendalian nyamuk aides agepty dewasa dengan penyemprotan atau fogging. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka menjelang arus mudik Hari Raya idul Fitri 1445 H.

Ketua Tim Kerja Pengawasan Faktor Risiko Lingkungan BKK Kelas II Sabang Budi Kusumaningrum, SKM menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah melakukan survei di wilayah pelabuhan Balohan Sabang, dan ditemukan vektor pencetus berupa jentik nyamuk aides aigepty. Dengan adanya penemuan tersebut pihaknya langsung melakukan pengasapan (fogging) di wilayah perimeter dan buffer.

“jadi untuk Fektor itu kami temukan positif jentik didaerah Perimeter dan buffer. Kemudian kalau untuk kegiatan ini, kami lakukan itu batasnya adalah satu layanan untuk satu hektar, maka kami mengambil satu wilayah saja yakni di Pelabuhan Balohan Sabang,” ujar Ningrum, Selasa (2/4/2024).

Ningrum mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan hanya ditemukan jentik nyamuk aides aigepty saja dan belum ditemukan adanya kasus DBD, maka pihaknya hanya melakukan satu kali pengasapan (fogging). Dalam giat tersebut BKK Kelas II Sabang menurunkan personil sebanyak 15 orang, dimulai sejak pukul 08.00-10.00 WIB.

“Hasil survey yang kami lakukan menunjukkan bahwa baku mutu untuk vector DBD nya itu lebih dari satu, maka harus dilakukan pengendalian. Dan biasanya dilakukan dua siklus, namun karena diwilayah kita tidak ditemukan adanya kasus, maka fogging dilakukan cukup satu kali saja,” tambahnya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat dan pihak terkait untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sekitar Pelabuhan Balohan Sabang, serta menggiatkan kegiatan gotong royong. Giat ini dilakukan agar dapat meminimalisir nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang biak yang dapat dapat membawa virus DBD.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *