BMKG Akan Pantau Hilal Awal Syawal 1445 H/2024 M

Sore ini, BMKG Akan Pantau Hilal Awal Syawal 1445 H/2024 M

Habapublik.com, Banda Aceh : Tak terasa dalam hitungan hari bahkan jam, umat Islam di seluruh indonesia bahkan dunia akan memasuki bulan Syawal 1445 Hijriah. Bulan dimana umat Islam akan melaksanakan Hari Raya Idul Fitri.

Setiap penentuan awal bulan Syawal pasti sebagian besar umat Islam di Indonesia akan selalu menantikan keputusan Sidang Isbat dari Pemerintah terkait hasil data hisab dan rukyat yang dilaksanakan oleh beberapa instansi terkait.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan institusi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah.

“Untuk itu BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam pada hari Selasa, tanggal 09 April 2024 M sebagai penentu awal bulan Syawal 1445 H,” Kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Andi Azhar Rusdin, S.Si, M.Sc.

Dalam data hisab BMKG terdapat beberapa informasi seperti waktu konjungsi (ijtimak), terbenam Matahari, ketinggian hilal, elongasi, umur bulan, lag, fraksi iluminasi bulan serta objek astronomi lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat hilal.

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtimak adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1445 H terjadi pada Selasa, 9 April 2024 M, pukul 01.20.47 WIB atau 02.20.47 WITA atau 02.20.47 WIT.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati. Di wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2024, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.38.35 WIT di Merauke, Papua Selatan dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.46.48 WIB di Sabang, Aceh.

Menurut Andi Azhar Rusdin, dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 di wilayah Indonesia.

Pada 9 April 2024 saat Matahari terbenam, ketinggian Hilal di Indonesia berkisar antara 4,88° di Merauke, Papua Selatan sampai dengan 7,63° di Sabang, Aceh. Tinggi Hilal merupakan besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.

Untuk elongasi atau jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi berkisar antara 8,39° di Merauke, Papua Selatan sampai dengan 10,22° di Sabang, Aceh.

Adapun umur bulan berkisar antara 14,30 jam di Merauke, Papua Selatan sampai dengan 17,43 jam di Sabang, Aceh. Lag atau selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari berkisar antara 23,87 menit di Merauke, Papua Selatan sampai dengan 35,81 menit di Sabang, Aceh.

Kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,44% di Waris (Papua) sampai dengan 0,66 % di Banda Aceh (Aceh). Pada tanggal 9 April 2024, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10° dari Bulan.

BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada 9 April 2024 sore dengan menurunkan tidak kurang dari 33 tim yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Dalam pengamatan atau rukyat Hilal ini, BMKG memanfaatkan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya Hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat. Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online atau streaming ke seluruh dunia melalui https://hilal.bmkg.go.id/livestream .

Pengamatan Hilal awal bulan Syawal 1445 H (2024 M) di Aceh akan dilaksanakan oleh UPT BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar yang bekerjasama dengan Kanwil Agama Provinsi Aceh, Mahkamah Syar’iyah Aceh, Tim Badan Hisab Rukyat Aceh serta Ormas islam yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Pengamatan Hilal bertempat di Gedung Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar.

Berdasarkan data hisab, ketinggian hilal di lokasi pengamatan 7,608°, umur bulan 17 jam 26 menit serta elongasi 8,69°. Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1445 H pada 9 April 2024 dan data rekor Hilal oleh BMKG serta keilmuan astronomi, apabila cuaca cerah terutama di ufuk sebelah Barat maka Hilal awal Syawal 1445 H berpotensi sedang hingga besar untuk dapat teramati.

Masyarakat luas dapat melihat pemantauan Hilal penentu awal Syawal 1445 H pada hari Selasa, 9 April 2024 pada sore hingga petang secara langsung online (live streaming) dengan mengakses laman BMKG di https://hilal.bmkg.go.id/livestream .

Untuk menyambut bulan Syawal 1445 H (2024 M) agar umat Islam Indonesia dapat menunggu hasil keputusan sidang isbat Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 9 April 2024 malam.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *