Habapublik.com, Sabang: Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyalurkan bantuan sejumlah mesin pengolahan hasil kelapa kepada pelaku UMKM di Gampong Bateshok, Sabang. Bantuan ini diberikan untuk mendukung pelaku usaha perkebunan agar mampu mengolah hasil kelapa menjadi produk bernilai tambah.
Ketua Tim program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG) USK, Dr. Raida Agustina S.T.P., M.H.D., mengatakan penyaluran bantuan dilakukan bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik mahasiswa USK di Sabang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat universitas untuk memperkuat sektor ekonomi berbasis potensi daerah.
“Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan hasil penelitian dan alat tepat guna dari kampus kepada masyarakat, seperti mesin pemerah santan dan alat pengolah ampas kelapa menjadi tepung kelapa. Kegiatan di Sabang merupakan program perdana yang diharapkan dapat terus berlanjut,” ujar Raida Agustina, Minggu (13/10/2025).
Alat bantu yang diserahkan, mesin kukur kelapa, alat pemeras santan, grinder, rak fermentasi lengkap dengan tabungnya, container, dan peralatan pengemasan. Seluruh bantuan ini diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM mengembangkan produk turunan dari hasil perkebunan kelapa.
“Jika ke depan masih dibutuhkan, kita akan kembali mengajukan program serupa agar lebih banyak UMKM bisa terbantu. Kedepan masyarakat dapat terus mengembangkan usaha yang telah dikenalkan selama kegiatan pengabdian berlangsung,” jelasnya.
Sementara itu Pelaku UMKM Gampong Bateshok, Usman Nasution, mengaku bantuan tersebut sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis hasil perkebunan. Menurutnya, alat pengolahan ini dapat membuka peluang bagi ibu-ibu untuk menambah penghasilan keluarga.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat membantu masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan pengolahan kelapa. Harapan kami, mahasiswa USK bisa lebih sering melaksanakan KKN di Sabang untuk membantu masyarakat meningkatkan ekonomi,” ujar Usman.
Kegiatan pengabdian ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi lokal. Melalui dukungan alat tepat guna dari Universitas Syiah Kuala, pelaku UMKM di Sabang diharapkan mampu mengembangkan produk turunan kelapa secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian daerah.(*)