Habapublik.com, Sabang : Libur Lebaran idul Fitri 1445 H, kunjungan wisatawan ke Sabang melalui transportasi laut mengalami peningkatan signifikan hingga 2000 an penumpang perharinya sejak kamis, 11 April 2024. Dengan padatnya kunjungan wisatawan tersebut, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Sabang komit berikan pelayanan kesehatan maksimal untuk pengguna jasa Pelabuhan Balohan Sabang.
Dokter Ahli Pertama KKP Sabang Yahdi Wanda Syahputra Siregar mengatakan, pelayanan yang diberikan difokuskan bagi masyarakat atau wisatawan yang baru tiba atau akan meninggalkan Pelabuhan penyebrangan Balohan Sabang. Pemeriksaan ini guna mendeteksi dini potensi masalah kesehatan bagi pengguna jasa pelabuhan dan memberikan perawatan yang diperlukan.
“Dimulai sejak arus mudik kita membuka posko kesehatan di terminal datang keberangkatan kapal Cepat. Jadi kita melayani semua aktifitas di pelabuhan selama arus mudik berlangsung, posko ini sudah kami buka sejak tanggal 2 hingga 17 April 2024 mendatang,” ujar Dr. Wanda, Jumat (12/4/2024).
Hingga saat ini, pihaknya memastikan kondisi Pelabuhan aman, dan belum ada ditemukan penyakit menular atau virus berbahaya yang masuk ke wilayah Kota Sabang. BKK Kelas II Sabang juga menyediakan berbagai pemeriksaan kesehatan sederhana dan menyediakan obat-obatan yang emergency dalam situasi musim liburan seperti saat ini.
“Pelayanan yang kita sediakan selama musim libur lebaran ini adalah pemeriksaan kesehatan, fisik, tekanan darah, nadi, temperatur suhu tubuh, kadar oksigen dalam tubuh, gula darah, kolestrol dan asam urat, seluruh pelayanan medis yang sifatnya sederhana. Kita juga sediakan obat-obatan yang emergency, bagi kasus yang sering terjadi selama arus mudik dan baik ini,” ujar Dr Wanda.
Sejak posko mulai beroperasi tanggal 2 april lalu hingga saat ini, kondisi kesehatan yang sering ditemukan pihaknya seperti gangguan pencernaan, dan pusing diakibatkan kelelahan setelah melakukan perjalanan Panjang. “Pemeriksaan yang dilakukan sifatnya hanya sementara, jika ditemukan kondisi kesehatan serius maka akan dievakuasi ke pelayanan kesehatan lebih lanjut seperti Puskesmas dan Rumah Sakit,”tambahnya.(*)