Habapublik.com, Banda Aceh: Provinsi Aceh dan Sumut dipastikan kembali akan menjadi tuan rumah bersama event bertaraf Nasional, Kali ini Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII yang akan di gelar pada bulan September 2025 mendatang.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Aceh Muhammad Nasir Syamaun, berbagai tahapan persiapan telah dan terus dilakukan pihaknya untuk mensukseskan kegiatan even olahraga pelajar sekolah Indonesia itu.
Dia menjelaskan pengelolaan penyelenggaraan nantinya tidak jauh berbeda dengan PON XXI Aceh Sumut lalu karena juga akan melibatkan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).
Meski nantinya Pengurus Besar Pekan Olahraga Pelajar Nasional (PB POPNAS) merupakan penanggung jawab operasional, Namun tetap akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, SKPA, KONI dan stakeholder lainnya.
Nasir menerangkan 3 tahapan persiapan yang telah dan akan dilakukan yakni indentifikasi venue, Penetapan SK penyelenggara oleh Menpora RI dan memastikan alokasi anggaran penyelenggaraan event tersebut.
“Untuk venue yang standarisasi ini sudah rampung, kemudian SK penyelenggara dari Menpora juga sudah kita terima, kita tinggal memastikan anggaran baik untuk kepanitiaan, atlet yang bertanding di Aceh maupun Sumut,” ujar Nasir, kepada Habapublik.com, Minggu (12/01/2025).
Sedangkan Rencana pembentukan PB POPNAS sendiri nantinya merujuk kepada keputusan Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia BAPOPSI).
Dia melanjutkan BAPOPSI tetap akan berkoordinasi dengan Pemerintah dan SKPA. “Pada event POPNAS kali ini Aceh akan mempertandingkan 11 Cabor dan Sumut 11 Cabor. Dari 22 Cabor yang dipertandingkan Aceh akan mengikuti 21 cabor dimana Anggar masih tentatif.
“Kita ikuti 21 cabor dari 22 cabor yang dipertandingkan, sedangkan penyelenggaraan satu cabor kita tukar dengan Sumut yakni sepakbola, sedangkan kita di Aceh akan menyelenggarakan cabor atletik,” ungkapnya.
Menurut Nasir untuk kepastian tanggal penyelenggaraan masih menunggu Rakor BAPOPSI Februari 2025 mendatang. Sementara pembukaan diharapkan akan berlangsung di Provinsi Aceh
“Kami saat ini masih menanti Rencana anggaran penyelenggaraan lewat Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan besaran APBN yang harus disesuaikan,”pungkasnya.(*)
