Mayjen TNI Joko Hadi Susilo Tegaskan Komitmen Kodam IM Dukung Program Ketahanan Pangan

Jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) di bawah Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) terus aktif melaksanakan pendampingan kepada petani di desa-desa binaan. Foto: Dok Pendam IM.

Habapublik.com, Banda Aceh: Dalam rangka mendukung Program Astacita Presiden Republik Indonesia yang menitikberatkan pada aspek ketahanan pangan, jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) di bawah Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) terus aktif melaksanakan pendampingan kepada petani di desa-desa binaan. Upaya ini dilakukan secara berkesinambungan sebagai wujud komitmen TNI AD dalam membantu meningkatkan hasil pertanian dan memperkuat kemandirian pangan masyarakat, Rabu (1/10/2025).

Pendampingan Babinsa tidak hanya dilakukan pada saat tanam maupun panen, tetapi dimulai sejak tahap persiapan. Babinsa turut berperan dalam penyuluhan dan sosialisasi terkait teknik pertanian modern, pemanfaatan bibit unggul, serta informasi program bantuan pemerintah. Pada tahap pengolahan lahan, Babinsa juga mendampingi petani dalam memperbaiki sistem irigasi, membuka lahan tidur, hingga menyiapkan media tanam agar lebih optimal.

Saat proses penanaman berlangsung, para Babinsa terjun langsung membantu petani menanam padi, jagung, dan berbagai komoditas pangan lainnya. Kegiatan berlanjut pada tahap pemeliharaan, mulai dari penyiangan gulma hingga pemberantasan hama, guna memastikan tanaman tumbuh dengan baik. Ketika musim panen tiba, Babinsa kembali hadir mendampingi petani dalam proses panen dan pascapanen, termasuk pengeringan gabah dan pengelolaan hasil panen agar kualitas tetap terjaga.

Selain itu, dukungan logistik dan pengenalan teknologi pertanian juga menjadi perhatian. Babinsa bertugas mengawasi penyaluran bantuan pemerintah berupa benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) agar tepat sasaran. Mereka juga mendorong petani untuk mengadopsi teknologi pertanian modern, sehingga produktivitas dapat terus ditingkatkan.

Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., dalam keterangannya menegaskan bahwa TNI Angkatan Darat memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Pendampingan yang dilakukan Babinsa di lapangan merupakan bentuk nyata kontribusi TNI AD, khususnya Kodam Iskandar Muda, dalam membantu pemerintah mewujudkan kemandirian pangan masyarakat. Hal ini sejalan dengan program Astacita Presiden RI yang menekankan pentingnya ketersediaan dan pemerataan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Pangdam IM menambahkan bahwa pendampingan Babinsa bukan hanya sebatas membantu proses tanam dan panen, melainkan juga mencakup penyuluhan, penerapan teknologi tepat guna, serta pengoptimalan lahan yang belum produktif.

“Babinsa kita terus hadir untuk memberikan motivasi, semangat, dan solusi kepada para petani. Dengan begitu, produktivitas pertanian dapat meningkat, kesejahteraan petani terangkat, dan masyarakat luas bisa merasakan manfaatnya,” tambahnya.

Menurut Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, ketahanan pangan bukan hanya isu nasional, tetapi kebutuhan mendasar di setiap daerah, termasuk Aceh. Karena itu, dibutuhkan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kita harus menyadari bahwa pangan adalah kebutuhan utama. Apabila ketersediaan pangan terjamin, maka stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat juga akan lebih terjaga. Karena itu, TNI melalui Babinsa hadir untuk memastikan program ini berjalan sesuai harapan,” tegas Pangdam IM.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Kodam Iskandar Muda akan terus mendorong jajarannya untuk aktif turun ke lapangan, bersinergi dengan kelompok tani, penyuluh, serta perangkat desa. Dengan demikian, seluruh potensi lahan pertanian di Aceh dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Pendampingan ini bukan pekerjaan sesaat, tetapi merupakan upaya berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa setiap desa memiliki ketahanan pangan yang kuat, sehingga masyarakat tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga bisa menjadi bagian dari rantai pasok pangan nasional,” jelasnya.

Mengakhiri keterangannya, Pangdam IM menyampaikan harapan agar para petani semakin termotivasi untuk meningkatkan hasil pertanian. Ia juga mendorong generasi muda agar tidak meninggalkan sektor pertanian, melainkan menjadikannya sebagai fondasi penting dalam menjaga kedaulatan pangan bangsa.

“Harapan saya, petani di Aceh bisa semakin mandiri, sejahtera, dan mampu menjadi penopang ketahanan pangan nasional. Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mewujudkan cita-cita besar bangsa ini dalam menjaga kedaulatan pangan yang berkelanjutan,” pungkas Pangdam IM.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *