Maulid Raya Pemko Banda Aceh Berlangsung Meriah

Peringatan Maulid Raya Nabi Muhammad SAW tahun 1445 Hijriah yang digelar Pemko Banda Aceh kali ini tampak begitu meriah dan tertib. Tamu undangan sedang menikmati maulid raya yang digelar di Taman Sari, Kamis (2/11/2023) .Foto/Prokopim Setdako Banda Aceh).

* Pj Wali Kota: Bukti Kecintaan Warga Kota kepada Rasulullah SAW

Habapublik.com, Banda Aceh : Peringatan Maulid Raya Nabi Muhammad SAW tahun 1445 Hijriah yang digelar Pemko Banda Aceh kali ini berlangsung begitu meriah dan tertib.

Maulid raya yang digelar di Taman Sari, Kamis (2/11/2023) mengundang antusias warga kota. Tak kurang sekitar 4000-an warga hadir di lokasi dan dengan khusyuk mendengarkan ceramah maulid yang disampikan penceramah dari Sumatera Utara, Ustad Irfan Yusuf.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan santunan terhadap 250 anak yatim. Santunan diserahkan langsung Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin bersama Forkopimda di atas panggung utama Taman Sari.

Pj Wali Kota Amiruddin mengatakan, tingginya antusias masyarakat mengikuti peringatan maulid menjadi bukti kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Kata Pj Wali Kota, maulid bukan hanya digelar oleh Pemko ataupun lembaga pemerintah lainnya, di Banda Aceh dan Aceh secara umum maulid selalu diperingati setiap tahunnya hingga tiga bulan lamanya, baik diperingati di gampong-gampong hingga sekolah-sekolah.

Perayaan maulid tersebut membuktikan seluruh masyarakat Aceh benar-benar cinta akan Nabi Besar Muhammad SAW dan selalu berupaya untuk menelani sifat-sifat Rasul serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Peringatan maulid yang digelar Pemko kali ini mengangkat tema “Merajut Silaturahmi dan Memperkuat Persatuan Umat Guna Mewujudkan Banda Aceh yang Damai.”

Kata Pj Wali Kota tema tersebut merupakan panggilan kepada semua elemen untuk saling menyatukan hati, mempererat tali silaturahmi, dan memperkuat persatuan sebagai umat Islam.

Sebagai Pj Wali Kota, Amiruddin ingin mewujudkan tanggung jawab menciptakan sebuah kota yang damai, harmonis, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.

“Hal tersebut tidak dapat dicapai jika kita terjebak dalam perpecahan yang bermula dari beda pandangan, beda pendapat dan beda pilihan. Untuk itu Potensi tersebut harus kita cegah sejak dini, lewat momen maulid ini kita pererat silaturrahmi,” kata Amiruddin.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *