Waspada DBD, Pemkab Aceh Singkil Imbau Warga Terapkan PSN

Kabid P2p Dinas Kesehatan Aceh Singkil Raja Maringin, saat di konfirmasi diruang kerjanya.(Foto/Barus Singkil).

Habapublik.com, Singkil : Tingginya potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menghimbau dan meminta kepada seluruh lapisan masyarakat di daerah itu, untuk ikut melakukan upaya pencegahan pemberantasan penularan DBD tersebut.

Adapun upaya yang perlu dilakukan antata lain melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dengan menerapkan 4M plus yakni menguras, menutup, memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas. Kemudian memantau wadah penampungan air dan bak penampungan air serta mencegah gigitan nyamuk dan memberantas jentik nyamuk dengan larvasida di genangan air.

Harapan itu diungkapkan Penjabat Bupati Aceh Singkil, Drs. Azmi, melalui Kepala Bidang P2p Dinas Kesehatan. Raja Maringin yang dikonfirmasi diruang kerjanya.

Dijelaskannya, yang paling penting upaya bersama mencegah DBD itu, ialah melakukan rutinitas menjaga kebersihan di setiap Desa/Kampung di Kabupaten Aceh Singkil.

“Sekiranya himbauan yang telah di keluarkan Pemkab untuk mencegah kasus DBD itu dapat di laksanakan tentunya kasus DBD dapat diminimalisir, “sebut Raja Maringin, Sabtu (11/11/2023).

Ia mengatakan, pelaksanaan PSN secara berjenjang mulai dari Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan Camat. Sebagai upaya pencegahan bersama kasus DBD di Aceh Singkil. Meskipun kasus DBD yang di tangani saat ini kosong, baik di RSUD maupun Puskesmas tercatat kosong.

Akan tetapi, untuk antisipasi pencegahan penyebaran dan penyakit yang mudah ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegefty ini harus di lakukan secara berjamaah, (Bersama-sama). “Untuk antisipasi penyebaran PSN cara yang paling mudah dan efektif, “tambahnya

Sekedar untuk diketahui jika melihat data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil, periode Januari hingga Oktober 2023, kasus DBD yang menyerang warga di daerah itu mencapai 50 kasus.

Dari 50 kasus, terdapat 3 diantaranya tercatat telah meninggal dunia. Ketiga warga yang meninggal dunia dengan tegak diagnosa positif demam berdarah itu, masing-masing warga dari Kecamatan Kuala Baru, Gunung Meriah dan Singkil Utara, Aceh Singkil.

Sebelumnya Raja Maringin menerangkan, jika melihat grafik angka kasus DBD yang di temukan secara signifikan mengalami kenaikan. “Dimana, kasus DBD yang ditemukan tidak impor, namun kasus DBD endemis (karena perubahan iklim). (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *