Habapublik.com, Banda Aceh: Pada tahun ini Jemaah Haji Aceh seluruhnya berjumlah 4.710 jemaah, termasuk para Petugas dalam Kloter yang terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) atau Ketua Kloter, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dari dokter dan paramedis, serta Pemandu Haji Daerah (PHD).
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Aceh, Drs H Azhari MSi dalam konferensi pers di Media Center Haji Aceh, Selasa (28/5/2024) mengatakan, jumlah jemaah haji Aceh tersebut berdasarkan daerah, jumlah terbanyak dari Kota Banda Aceh dengan jumlah 573 jemaah, sedangkan jumlah jemaah terendah dari Kabupaten Simeulue berjumlah 16 jemaah.
“Dari seluruh jemaah yang berjumlah 4.710 jemaah terdiri dari jamaah laki-laki berjumlah 1.831 (38,9%) dan jemaah perempuan berjumlah 2.879 (61,1%),”ujar Azhari didampingi Sekretaris PPIH H Khairul Azhar SAg MSi, dan Kasi Paspor H Juhaimi SAg MSi.
Disebutkan, jemaah tertua tahun ini berusia 96 tahun atas nama Abu Bakar Mureh, Kloter 6, asal Pidie Jaya. Sedangkan jemaah termuda berusia 18 tahun atas nama Muhammad Syauqy, Kloter 7, asal Kota Lhokseumawe.
Jumlah Petugas Kloter (TPHI/TPIHI/TKHI) untuk 12 sejumlah kloter 60 petugas, dan PHD sebanyak 36 perugas. Embarkasi Aceh, pada tahun ini memberangkatkan Tamu Allah dalam 12 kloter penuh, yang pada tahun-tahun yang lalu kloter terakhir (kloter 12) sering bergabung dengan jamaah haji embarkasi lain. Jemaah haji Aceh ini menjadi bagian dari 241.000 jemaah Indonesia.
Azhari yang juga Kakanwil Kemenag Aceh menerangkan, adapun jumlah waiting list atau yang menanti masa berangkat dari embarkasi Aceh hingga Senin, 27 Mei 204 kemarin ialah 137.590 jemaah, dengan masa tunggu keberangkatan haji di Provini Aceh, mencapai 34 tahun.
Azhari menyampaikan bahwa Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh (BTJ) siap menyambut ketibaan jemaah haji kelompok terbang (kloter) perdana (BTJ-01), serta kloter-kloter selanjutnya, mulai Selasa, 28 Mei 2024, sore ini.
Dalam konferensi pers jelang masuk jemaah perdana ini, Kakanwil Azhari selaku Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Aceh 1445H/2024M, menyampaikan sejumlah perkembangan persiapan haji terutama di embarkasi, baik layanan dokumen, penerimaan, konsumsi, kamar, kesehatan, hingga pelepasan hingga terbang, Rabu, 29 Mei 2024, sore keesokannya.
Didampingi Manajer Garuda Indonesia Aceh, Kepala UPT Asrama Haji Aceh, Kepala BKK (KKP) Banda Aceh, dan jajaran PPIH, Azhari sampaikan, jemaah kloter perdana yang dilepaskan keberangkatan hari ini oleh Pj Gubernur Aceh, adalah asal Aceh Besar (342 jemaah) dan Kota Sabang (43 jemaah) ditambah petugas 8 petugas/pemandu, sehingga jumlah satu kloter 393 jamaah.”
Ketua PPIH, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Aceh, Pimpinan DPR Aceh, Ulama, dinas dan instansi terkait, Garuda Indonesia Banda Aceh, Angkasa Pura Sultan Iskandar Muda (SIM), BKK, Dinkes, Imigrasi, Bea Cukai, pimpinan media dan semua pihak yang telah berpartisipasi aktif, juga jajaran Kankemenag se Aceh sehingga proses pemberangkatan ibadah haji tahun 1445H/2024M melalui Embarkasi Aceh dapat terlaksana dengan baik.
“Semoga usaha dan kemitraan kita dimudahkan dan diridhai Allah, dan semoga Dhuyufurrahman menggapai haji yang mabrur, ” harapnya.
Jemaah haji asal Serambi Mekkah ini, lanjut Azhari, berangkat menuju Tanah Suci pada Rabu 29 Mei melalui Bandar Udara SIM, Blang Bintang, Aceh Besar menuju Mekah via Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah (JED).
Setelah sekitar 40 hari jemaah berada di di Arab Saudi, Tamu Allah dipulangkan melalui Bandar Udara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Medinah (MED), menurut jadwal, sejak Rabu, 10 Juli 2024.
Selama sekitar sebulan di Mekkah, Jemaah Haji Aceh menetap di wilayah Misfalah (sisi barat daya Mekah), sekitra 5-10 menit naik Bus Shalawat dari/ke Masjidil Haram. Bersama jemaah BTJ di wilayah Misfalah ditempati jemaah asal embarkasi Surabaya/SUB, asal Jawa Timur, Bali, dan NTT.
“Saat delapan hari di Medinah akan menetap di wilayah Markaziah Syamaliah, Gharbiyah, dan Junubiyah (sisi utara, barat, atau selatan mesjid), sekitar 50-150 meter dari/ke Mesjid Nabawi,”demikian Azhari.(*)












