Budaya  

Jaga Tradisi Lokal, Nelayan Jaboi Sabang Gelar Khanduri Laot

Para nelayan di Gampong Jaboi Kota Sabang melaksanakan tradisi Khanduri Laot, sebuah ritual adat yang menjadi wujud syukur atas hasil laut yang melimpah. Foto/Difa.

Habapublik.com,Sabang: Para nelayan di Gampong Jaboi Kota Sabang melaksanakan tradisi Khanduri Laot, sebuah ritual adat yang menjadi wujud syukur atas hasil laut yang melimpah. Tradisi ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang telah dijalankan turun-temurun oleh masyarakat pesisir Jaboi.

Keuchik Gampong Jaboi Rahmat mengatakan, pelaksanaan Khanduri Laot di Gampong Jaboi tidak hanya menjadi sarana untuk memohon keberkahan laut, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat silaturrahmi di antara warga. Melalui kegiatan ini, para nelayan bersama-sama menjaga tradisi merawat alam, mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut demi keberlangsungan mata pencaharian seluruh nelayan di Gampong ini.

“Jadi setiap tahunnya kami rutin melaksanakan Khanduri Laot ini, diawali dengan doa bersama, kemudian makan Bersama seluruh warga Gampong Jaboi, para undangan dan Forkopimda Sabang. Khanduri ini adalah cara kami bersyukur kepada Allah SWT atas seluruh hasil tangkapan ikan nelayan Jaboi,” ujar Rahmat, Kamis (05/09/2024).

Tradisi Khanduri Laot ini mengandung nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kecintaan terhadap alam, serta menjadi identitas budaya yang memperkaya kearifan lokal di Gampong Jaboi. Masyarakat setempat berharap kegiatan ini akan terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam menjaga tradisi dan alam sekitar.

“Dengan terlaksananya kegiatan ini rutin setiap tahunnya, saya berharap tradisi ini tetap terjaga hingga generasi penerus berikutnya si Jaboi. Meskipun zaman sudah semakin berkembang, namun tradisi ini harus tetap kita jaga dan jangan sampai hilang tertelan masa,” tambahnya.

Dengan melestarikan Khanduri Laot, warga Gampong Jaboi berharap bahwa keberkahan laut akan senantiasa melimpah, mendukung kesejahteraan dan keharmonisan hidup mereka yang bergantung pada hasil laut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *